Komunikasi selalu terjadi antara
manusia sehari-hari. Komunikasi adalah pertukaran simbol-simbol tertentu antara dua pihak, penyampai dan penerima
pesan dengan menggunakan media tertentu untuk suatu maksud tertentu. Dengan
komunikasi berbagai masalah terselesaikan, namun ada kalanya komunikasi
justru menimbulkan
masalah. Komunikasi
merupakan proses
pembentukan makna dengan
saling bertukar pikiran, perasaan bahkan berbagi pengalaman yang dialami
satu dengan yang lainnya.
Jadi, komunikasi
merupakan hal yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan, terutama
dalam bidang jasa yaitu para dokter gigi terhadap pasiennya, guna tercapainya
pelayanan yang memuaskan .
Para dokter
gigi dapat melakukan komunikasi
dengan caranya masing-masing. Kita
perlu berkomunikasi dengan diri kita sendiri ataupun dengan rekan kerja dalam hal
memutuskan sesuatu dan menimbang – nimbang apakah hal ini akan membawa efek
yang baik atau tidak terhadap pasien juga diri kita sendiri. Jangan sampai komunikasi dokter
gigi terhadapa pasien justru menimbulkan masalah akibat perbedaan persepsi
antara dokter dan pasien, sehingga timbul kerugian
waktu dan aset, hancurnya
rencana kerja, target
yang jauh dari rencana,
rusaknya hubungan yang baik dengan pasien dan rekan kerja serta hal yang
terburuk bisa menghilangkan nyawa pasien.
Untuk
mencegah hal tersebut
di atas, sangat diperlukan komunikasi yang efektif antar rekan
kerja dan tentunya kepada pasien agar tercapai target yang diinginkan oleh kedua
belah pihak. Oleh karena,
lakukanlah komunikasi efektif,
yaitu komunikasi yang berjalan lancar dan berhasil dimana pesan
yang disampaikan oleh pengirim dapat diterima
dengan jelas oleh penerima pesan.
Komunikasi efektif menimbulkan hal- hal positif bagi kedua belah pihak
bahkan bagi orang disekitar yang terlibat di dalamnya. Komunikasi efektif menimbulkan
rasa saling mengerti, memahami serta berpengaruh pada sikap dan tingkah laku. Sehingga meminimalkan komplain-komplain dari pasien terhapad
dokter.
Untuk menciptakan komunikasi efektif
diperlukan hal-hal sebagai berikut:
1. Sopan santun dokter kepada para pasien. Misalnya berjabatan tangan sebaiknya jangan ragu-ragu, agar memberi
kesan bahwa Anda
memiliki kemampuan dan
percaya diri yang baik
2.
Dokter
dapat menguasai diri dan mengendalikan emosi dalam setiap
kejadian dalam menangani permasalahan
dan komplain pasien.
komplain pasien adalah masukan untuk perbaikan
3.
Dokter
memberi perhatian dan membantu apa yang
diperlukan para pasien
4.
Dokter
memiliki rasa toleransi dan menjaga perasaan pasien dengan tidak menanyakan
hal-hal yang sangat pribadi
5.
Mengemukakan
pengalaman atau segala tentang kita yang sama dengan pasien secara jujur, agar
tercipta kedekatan. Misalnya, dokter mengaku pernah sakit gigi terhadap pasien
yang sedang sakit gigi.
Dalam
berbicara sebaiknya Anda :
1.
Melihat pada lawan bicara. Jika jumlah pasien lebih
dari satu orang, maka tidak terfokus
hanya pada satu orang pasien saja
2. Hindarilah istilah-istilah
teknis kedokteran yang tidak populer bagi orang awam. Selingi pembicaraan
dengan humor.
3. Menarik perhatian mata,
gunakanlah gambar atau alat peraga untuk menjelaskan kepada pasien. Tidak hanya
dengan berbicara.
4. Kemukakan kembali pesan dan ide
penting dengan bahasa yang berbeda dari awal, agar para pasien tidak
menganggapnya sebagai pengulangan. Sebab pengulangan pesan dengan bahasa yang
sama cenderung akan ditolak.
5. Berikanlah contoh konkret kepada
pasien, tidak hanya penjelasan umum. Misalnya, tunjukkanlah foto periapikal
gigi dengan abses untuk menjelaskan pentingnya melakukan foto rontgen gigi.
6. Merubah
topik pembicaraan jika sudah mulai membosankan.
Bagaimana
membuat pasien bertindak?
1. Buatlah pasien tertarik dengan
keuntungan mempunyai tubuh yang sehat
2. Dapatkan kepercayaan dari
pasien, karena Anda pantas mendapatkannya, karena kesungguhan hati Anda, karena
Anda memenuhi syarat untuk berbicara tentang topik Anda, dan karena Anda
menceritakan pengalaman yang telah memberi Anda pelajaran.
3. Sampaikanlah fakta-fakta Anda,
beri tahu pasien Anda mengenai kebaikan saran Anda dan jawablah keberatan-keberatan mereka.
4. Serukanlah motif yang membuat
orang bertindak, yaitu keinginan untuk mendapat keuntungan serta melindungi
diri, kebanggaan, kesenangan, perasaan, kasih sayang.
Hal-Hal yang harus dihindari dokter gigi:
- Bertegur sapa dengan cara yang tidak benar kepada pasien dan rekan kerja
- Tidak bisa menjadi pendengar yang baik
- Tidak menghargai waktu pasien
- Berbusana tidak sesuai dengan seragam kedokteran
- Tidak menghargai pasien sebagai sumber penghidupan kita.
- Mempermalukan pasien dengan tindakan atau pertanyaan yang memojokkan
- Tidak menggunakan bahasa yang tidak baik dalam berbicara atau bertelepon dengan pasien
Dokter gigi diharapkan sebanyak-banyaknya
mencari
informasi mengenai ilmu kedokteran. Agar
jangan sampai para pasien lebih banyak tahu dari dokter. Dan tentu saja agar dokter gigi
dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para pasiennya.
(Disarikan dari materi “Melayani Pasien Dengan Cinta” oleh: Hj. Ratih Sanggarwati, SE dan buku “The Magic of
Speaking Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Mempengaruhi Orang Lain dengan
Public Speaking”, penulis: Dale Carnegie).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar