10 Des 2012

Komunikasi Dokter Gigi adalah Kunci

Komunikasi selalu terjadi antara manusia sehari-hari. Komunikasi adalah pertukaran simbol-simbol tertentu  antara dua pihak, penyampai dan penerima pesan dengan menggunakan media tertentu untuk suatu maksud tertentu. Dengan komunikasi berbagai masalah terselesaikan, namun ada kalanya komunikasi justru menimbulkan masalah. Komunikasi merupakan proses pembentukan makna dengan saling bertukar pikiran, perasaan bahkan berbagi pengalaman yang dialami satu dengan yang lainnya.
Jadi, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan, terutama dalam bidang jasa yaitu para dokter gigi terhadap pasiennya, guna tercapainya pelayanan yang memuaskan .
Para dokter gigi dapat melakukan komunikasi dengan caranya masing-masing. Kita perlu berkomunikasi dengan diri kita sendiri ataupun dengan rekan kerja dalam hal memutuskan sesuatu dan menimbang – nimbang apakah hal ini akan membawa efek yang baik atau tidak terhadap pasien juga diri kita sendiri. Jangan sampai komunikasi dokter gigi terhadapa pasien justru menimbulkan masalah akibat perbedaan persepsi antara dokter dan pasien, sehingga timbul kerugian waktu dan aset, hancurnya rencana kerja, target yang jauh dari rencana, rusaknya hubungan yang baik dengan pasien dan rekan kerja serta hal yang terburuk bisa menghilangkan nyawa pasien.
Untuk mencegah hal tersebut di atas, sangat diperlukan komunikasi yang efektif antar rekan kerja dan tentunya kepada pasien agar tercapai target yang diinginkan oleh kedua belah pihak. Oleh karena, lakukanlah komunikasi efektif, yaitu komunikasi yang berjalan lancar dan berhasil dimana pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat diterima  dengan jelas oleh penerima pesan. Komunikasi efektif menimbulkan hal- hal positif bagi kedua belah pihak bahkan bagi orang disekitar yang terlibat di dalamnya. Komunikasi efektif menimbulkan rasa saling mengerti, memahami serta berpengaruh pada sikap dan tingkah laku. Sehingga meminimalkan komplain-komplain dari pasien terhapad dokter. 
Untuk menciptakan komunikasi efektif diperlukan hal-hal sebagai berikut:
1.     Sopan santun dokter kepada para pasien. Misalnya berjabatan tangan sebaiknya jangan ragu-ragu, agar memberi kesan bahwa Anda memiliki kemampuan dan  percaya diri yang baik
2.    Dokter dapat menguasai diri dan mengendalikan emosi dalam setiap kejadian dalam menangani permasalahan dan komplain pasien. komplain pasien adalah masukan untuk perbaikan
3.    Dokter memberi perhatian dan membantu apa yang diperlukan para pasien
4.    Dokter memiliki rasa toleransi dan menjaga perasaan pasien dengan tidak menanyakan hal-hal yang sangat pribadi
5.    Mengemukakan pengalaman atau segala tentang kita yang sama dengan pasien secara jujur, agar tercipta kedekatan. Misalnya, dokter mengaku pernah sakit gigi terhadap pasien yang sedang sakit gigi.
Dalam berbicara sebaiknya Anda :
1.     Melihat pada lawan bicara. Jika jumlah pasien lebih dari satu orang, maka  tidak terfokus hanya pada satu orang pasien saja
2.    Hindarilah istilah-istilah teknis kedokteran yang tidak populer bagi orang awam. Selingi pembicaraan dengan humor.
3.    Menarik perhatian mata, gunakanlah gambar atau alat peraga untuk menjelaskan kepada pasien. Tidak hanya dengan berbicara.
4.    Kemukakan kembali pesan dan ide penting dengan bahasa yang berbeda dari awal, agar para pasien tidak menganggapnya sebagai pengulangan. Sebab pengulangan pesan dengan bahasa yang sama cenderung akan ditolak.
5.    Berikanlah contoh konkret kepada pasien, tidak hanya penjelasan umum. Misalnya, tunjukkanlah foto periapikal gigi dengan abses untuk menjelaskan pentingnya melakukan foto rontgen gigi.
6.    Merubah topik pembicaraan jika sudah mulai membosankan.
Bagaimana membuat pasien bertindak?
1.     Buatlah pasien tertarik dengan keuntungan mempunyai tubuh yang sehat
2.    Dapatkan kepercayaan dari pasien, karena Anda pantas mendapatkannya, karena kesungguhan hati Anda, karena Anda memenuhi syarat untuk berbicara tentang topik Anda, dan karena Anda menceritakan pengalaman yang telah memberi Anda pelajaran.
3.    Sampaikanlah fakta-fakta Anda, beri tahu pasien Anda mengenai kebaikan saran Anda  dan jawablah keberatan-keberatan mereka.
4.    Serukanlah motif yang membuat orang bertindak, yaitu keinginan untuk mendapat keuntungan serta melindungi diri, kebanggaan, kesenangan, perasaan, kasih sayang.

Hal-Hal yang harus dihindari dokter gigi:

  1. Bertegur sapa dengan cara yang tidak benar kepada pasien dan rekan kerja
  2. Tidak bisa menjadi pendengar yang baik
  3. Tidak menghargai waktu pasien
  4. Berbusana tidak sesuai dengan seragam kedokteran
  5. Tidak menghargai pasien sebagai sumber penghidupan kita.
  6. Mempermalukan pasien dengan tindakan atau pertanyaan yang memojokkan
  7. Tidak menggunakan bahasa yang tidak baik dalam berbicara atau  bertelepon dengan pasien

Dokter gigi diharapkan sebanyak-banyaknya mencari informasi mengenai  ilmu kedokteran. Agar jangan sampai para pasien lebih banyak tahu dari dokter. Dan tentu saja agar dokter gigi dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para pasiennya.
(Disarikan dari materi “Melayani Pasien Dengan Cinta” oleh: Hj. Ratih Sanggarwati, SE dan buku “The Magic of Speaking Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Mempengaruhi Orang Lain dengan Public Speaking”, penulis: Dale Carnegie).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar