11 Des 2012

My Conditional Time

    Sontak saya semakin tertarik untuk menulis tergugah oleh kesuksesan tiga wanita cantik sekaligus muslimah plusplus, yaitu Ollie, Asma Nadia dan Sinta Yudisia. Menulis di waktu-waktu padatnya sebagai ibu rumah tangga. They are smart n inspiratif.
   Ya saya juga ibu rumah tangga. Dua anak yang terus mengekor need my love. Passion saya untuk menulis memutar otak saya untuk menacari waktu agar dapat menelurkan banyak karya tulisan. Ini nih, step by step yang saya lakukan :

1. Di dunia maya, saya buat blog Pijaran Kayla ini. Hmmm... baca sana sini, saya uji coba. Eksperimen berhasil. Ada orang di belakang saya tersenyum lebar. My husband :) Kami seperti berlomba menelurkan telur. Untuk tulisan pendek, saya merasa lebih jago. Maklum, saya kan perempuan jadi mudah bertelur. Hihi...
2. Di dunia nyata, saya terima saja tawaran menjadi penangung jawab Majalah Delta Dentistry PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) Cabang Sidoarjo. Terbit enam bulan sekali. Bisa dibilang ini dia kendaraan saya meng up date keilmuan profesi saya. Menulis artikel kesehatan, wawancara dengan teman sejawat, edit tulisan dari teman sejawat dan meliput apapun kegiatan PDGI. Its enugh make me gaul di kalangan dokter gigi yang senior-senior.
3. Minta pengertian sama si abang kecil Azmi. Ini kakak yang masih belajar jadi kakak. Enam bulan ini dia telah berstatus kakak. Menjadi kakak bagi si cantik imut kecil Bilqis. Saya beri dia kesibukan like bongkar pasang balok, watching Spongebob, Shaun the Sheep or Timmy Time. "Please... ngertiin Bunda ya. Ini Bunda mau ngetik. Mas Azmi yang tenang ata maen itu ya..." Cukup ampuh membuat si cakep Mas Azmi (3,5 tahun) merelakan saya tidak melayaninya sekitar 30 menit.
4. Pilih waktu yang tepat. Nah, ini nih yang paling perlu dipersiapkan. My time... Walaw... Menjadi bunda dua anak yang praktik di rumah pagi dan malam sudah menyita waktu. Nyaris tidak ada waktu untuk memanjakan diri. Pembantu pulang jika pekerjaan sudah selesai.
   Eits, ini mas Azmi minta dianterin BAB. Bentar pending dulu ya...
   Selesai... lanjut menulisnya :)
Mengenai waktu, masih saja kondisional. Lha, memang my time not my mind. My time for my family. Untuk mandi saja terbatas. Tidaklah sempat lagi berlulur ria. Mandi bebek setiap hari. Kalo lama sedikit sudah ada panggilan memekik dan memelas dari luar pintu, ya Azmi ya Bilqis.

Karena waktu luang yang kondisional, saya pakai jurus quick writing. Menulis ide segar segera, sedapetnya notes, ya di buku catatan belanja harian, ya di laptop, ya di tablet. Paling lama 1 x 24 jam setelah ide segar itu keluar, harus segera menulis. Mengembangkan ide-ide menjadi kalimat-kalimat. Kalau kelamaan idenya bisa melebur dengan ide baru lain. Bisa hangus deh tuh ide. Rasanya udah ga greget lagi.

5. Minta dukungan pada pasangan, anak dan pembantu sekalipun. Biar mereka ngerti kita butuh waktu untuk tidak diganggu. Saya tidak lama mintanya, 30 menit di pagi hari, 1 jam di waktu tidur siang dan 1 jam sebelum tidur. Jika boleh, bisa ditambah. Depend on the situation. So very conditional.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar