10 Des 2012

Mari Berpikir Laksana Wirausaha



“Dan satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan hebat adalah mencintai apa yang kamu lakukan. Jika kamu belum menemukannya, maka janganlah berhenti mencari. Jangan berhenti.” -Steve Jobs- 

“Percuma sekolah tinggi-tinggi, nggak menjamin dapat pekerjaan,” kata ayah kepada anaknya yang suda h satu tahun lulus sarjana masih galau tidak kunjung mendapat pekerjaan. Nyatanya ayah dan anak ini terjebak dengan kata-kata “mendapat pekerjaan” bukan “menciptakan pekerjaan.” Berwirausaha rupanya masih menjadi hal di luar jangkauan pikiran mereka. Beruntunglah bagi siapa saja yang telah terbuka pikirannya untuk berwirausaha. Apakah dokter gigi juga harus berpikir menjadi seorang wirausaha?
Wirausaha saat ini menjadi alternatif yang mulai ramai dilirik untuk meningkatkan kesejahteraan. Karena lapangan pekerjaan setiap tahun semakin berkurang, sedangkan jutaan sarjana baru terus bertambah. Banyak bermunculan wirausahawan muda sukses di berbagai bidang, pengembang perumahan, kuliner, konveksi, perdagangan, peternakan dan lain-lain.
Berwirausaha itu perlu pola kerja dan konsep tidak umum yang menarik perhatian konsumen sehingga usaha mereka berkembang pesat tidak hanya di tingkat lokal atau nasional melainkan mendunia. Salah satu pengusaha papan atas dunia yang sangat inspiratif adalah Steve Jobs, pengusaha Amerika Serikat.  Steve jobs menjadi pengusaha populer berkat inovasi produk komputer dan komunikasi, yaitu Macintosh, MacBook, iPhone, iPod, dan iPad. Dia berhasil membawa Apple Inc. menjadi perusahaan teknologi terkemuka di dunia dengan total laba bersih sebesar US$ 7,8 miliar berdasarkan laporan keuangan yang berakhir Juni 2011. Steve Jobs membangun kesuksesan melalui proses perjuangan, mengerahkan segala kemampuan, keterampilan dan kreativitas, optimisme, keuletan dan juga kerendahan hati.
                Saat membangun sebuah usaha kita perlu kinerja yang bagus. Termasuk saat dokter gigi membuka praktik. Kinerja kita dalam semua aspek kehidupan akan meningkat jika kita menguasai tiga keterampilan, yaitu insting, kreativitas, dan imajinasi. Setiap orang mempunyai ketiga keterampilan tersebut, hanya tidak banyak dari kita menyadari dan mengasahnya. Itulah sebabnya, sebagian besar di antara kita tidak mampu meningkatkan pertumbuhan tempat praktik secara optimal.
                Kiat lainnya, keberanian dan kebiasaan bertindak cepat. Jika Anda sudah merasa yakin dengan bidang dan prospek bisnis yang Anda tekuni, maka segera kerjakan saja. Seiring waktu lakukanlah perubahan-perubahan dengan cepat. Jangan terlalu memedulikan pandangan-pandangan orang lain. Fokus pada kata hati Anda sendiri. Misalnya, Anda yakin dengan lokasi berpraktik di dekat mall lebih menjanjikan, maka lakukanlah. Tidak perlu memedulikan komentar orang lain bahwa akan sulit balik modal karena biaya sewa tempat yang mahal. Prinsip lainnya, selalu berusaha memetik pelajaran positif dari setiap peristiwa. Meskipun mengecewakan, jadikanlah pengalaman kegagalan sebagai motor penggerak  semangat Anda untuk berusaha lebih baik, keras, ikhlas, yakin dan sabar serta kesungguhan melakukan perubahan-perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari.  Seorang dokter gigi harus menjadikan komplain atau ketidakpuasan pasien sebagai batu pijakan untuk melangkah melakukan perubahan yang positif.
Keberhasilan mengembangkan bisnis juga dipengaruhi oleh kecintaan Anda terhadap bidang yang Anda tekuni. Apabila motivasi Anda menekuni sebuah bisnis karena paksaan atau hanya sekedar mengikuti tren, ini akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan usaha Anda. Sebab, kecintaan pada bidang yang Anda tekuni ini akan membuat Anda tidak mudah merasa bosan dan aktif mencari jalan agar bisnis Anda terus berkembang. Kecintaan dokter gigi atas profesinya sangat mendukung keberhasilan dokter gigi berkiprah di dunia medis. Keberhasilan merawat pasien dan komitmen untuk terus berpacu meningkatkan kualitas pelayanan membuat seorang dokter gigi terus mengembangkan kiprahnya di masyarakat. 
                Dokter gigi harus mau belajar secara formal misalnya seminar, kuliah dan kursus. Belajar informal misalnya berkonsultasi dengan teman-teman sejawat atau ahli di bidang lainnya. Belajar mendengarkan apa kata pasien. Menggabungkan kecanggihan teknologi dan bahan mutakhir dengan prinsip dasar yang sudah ada. Atau memperbarui sesuatu yang sudah ada menjadi lebih menarik dan berdaya guna. Sebut saja drg. Dani dari Unej yang menciptakan highspeed full musik. Suara bor yang menyeramkan tertutupi suara musik yang enak didengar pasien. Atau tempat praktik D-art Surabaya yang berkonsep home teater. Atau klinik gigi estetik yang menambahkan pelayanan kecantikan spa dan perawatan tubuh untuk pasien. Ada juga dokter gigi yang mendisain dental chairnya berbentuk  binatang lucu yang disukai anak-anak. Inilah beberapa contoh terapan inovatif hasil berpikir kreatif. Dari itulah, untuk menuju kesuksesan Keep a note in your diary of how much time you commit each week to education and expanding your knowledge.”
Laksana seorang wirausaha, Anda dokter gigi, raihlah kesempatan emas menjadi seorang yang menginspirasi, terkaya dan berpengaruh di dunia. Walaupun sekilas mungkin usaha yang Anda kembangkan tampak biasa-biasa saja, tetapi bila Anda kerjakan dengan rasa senang, penuh kesungguhan, maka suatu saat pasti membuat Anda meraih kesuksesan luar biasa.

Tulisan telah dimuat dalam Majalah Delta Dentistry Edisi Agustus 2012 - Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar